Pages

Selasa, 22 Juni 2010

“The nurse should do no harm to your self “( Nightingale)


Seputih sebersih seragam mu,
Seikhlas setulus hatimu,
Dikau lah pengabdi sesama manusia,
Penolong para penderita….
Viva for nurse !!!
Mendengar kata perawat, apa yang tersirat dalam pikiran kita??
Perawat ialah profesi yang menuntut seseorang untuk mengabdikan diri pada kemaslahatan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Kenapa Perawat??
#Dengan menjadi perawat, kita dapat lebih dekat dengan Sang pencipta, Allah SWT, lebih dekat dengan orang lain, serta dapat mengukur kemampuan dan keterbatasan kita.
# Pertolongan yang diberikan seorang perawat merupakan wujud Caring dan Humanism-nya perawat. Perawat pun dapat menjadi muzaki atau orang yang bersedekah, karena bersedekah tidak hanya terkait dengan harta, tetapi juga dengan hati serta pertolongan yang Ia berikan.
# Sikap perawat yang penuh perhatian serta rasa tanggung jawab memudahkan Ia memperoleh afeksi orang lain.
Ada seulas cerita . . .
Masa kelulusan SMA hampir tiba. Azkiya tak kunjung henti memikirkan sesuatu. Ia terus memandang lembar pendaftaran Program Seleksi Siswa Berprestasi (dulu namanya PMDK) dari gurunya itu. Akan kemana ia melangkah? Ingin rasanya ia meraih cita masa kecilnya sebagai dokter. Namun sayang, rasanya ia harus sadar jua dengan keluarganya. Sempat ia mendiskusikan pada orangtuanya, namun melihat mimiknya rasanya ia tahu apa yang harus ia pilih dan putuskan segera! Ya, setelah pemikiran yang berat tlah ia putuskan “Ilmu Keperawatan” yang belum pernah ada dalam benaknya selama ini.  Rasanya pesimis memang, karna sebelumnya belum pernah ada dari SMA nya yang diterima lewat jalur ini. Sebelum pengumuman kelulusan pun, sepucuk surat tiba di rumah. Sebuah pengumuman bahwa ia DITERIMA di Universitas Negeri ternama di kotanya itu. Bahagia dan syukur melihat orangtua dan keluarganya yang tampak berbahagia pula. Yaa..mungkin inilah jalan terbaik itu.
Tapi disisi lain???
Ternyata bahagia itu tak sampai dihati semua orang. Ya, guru-guru dan teman-teman-teman dan orang-orang disekelilingnya ternyata banyak yang kecewa dengan pilihannya! Kenapa??? Mereka sangat menyayangkan, kenapa tidak pilih yang lain?harusnya ia bisa lebih dari itu?! Tapi ia yakin, inilah yang terbaik, dan suatu saat nanti ia akan buktikan pada mereka yang sempat kecewa akan berbalik bangga. InsyaAllah..bi’idznillah….
Setelah dua semester berlalu…ia mendapatkan kesempatan praktik di RS.
Betapa besar rasa syukur yang tak terbayarkan bisa menolong para pasien. Rasa bahagia itu tak dapat diungkapkan dengan kata. Melihat mereka tersenyum tulus, kepercayaan, kepuasan, mengatakan “sehat” dan “terimakasih” , rasanya lelah itu tak pernah ada…………….

Perawat bukan sekedar profesi yang menuntut hardskill saja, perawat merupakan profesi yang mulia. Kenapa? Merawat orang yang sakit itu tidaklah mudah. Tidak semua orang memiliki kesabaran dalam melayani orang yang menderita penyakit. Pengalaman ilmu untuk menolong sesame memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian social yang besar (Abdalati,1989). Untuk itu seorang ners/perawat memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian social yang mencakup keterampilan intelektual, teknikal dan personal yang tercermin dalam perilaku  “caring” atau kasih sayang/cinta (Johnson,1989).
Human care merupakan hal yang mendasar dalam teori caring (Watson,1979). Lebih lanjut Mayehoff memandang caring sebagai proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang lain bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff memperkenalkan sifat-sifat caring: sabar, jujur, rendah hati. Caring bukan semata-mata perilaku, akan tetapi cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan yang bertujuan memberiokan asuhan fisik dan memperhatikan emosi, meningkatkan rasa aman dan keselamatan pasien (Carruth et all, 1999) melalui kejujuran, kepercayaan dan niat baik.
Spirit caring seyogyanya harus tumbuh dari dalam diri perawat dan berasal dari hati perawat yang terdalam. Sebagai seorang perawat, kemampuan care, core dan cure harus dipadukan secara seimbang. Lydia Hall mengemukakan perpaduan 3 aspek tersebut dalam teorinya. Care merupakan komponen penting yang berasal dari naluri seorang ibu. Core merupakan dasar ilmu social yang terdiri dari kemampuan terapeutik, dan kemampuan bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain. Sedangkan cure merupakan dasar dari ilmu patologi dan terapeutik.
Berbanggalah bagi yang telah memilih profesi perawat/ners dengan tulus..tidak semua orang digugahkan hatinya untuk tergerak pada jalan mulia ini.
Semoga kita menjadi perawat yang mampu merawat lahir dan batin orang-orang disekeliling kita . . .
Salam sukses perawat Indonesia !!!

Referensi :
Dwidiyanti, Meidiana. 2008.  Keperawatan Dasar: Konsep “Caring”, komunikasi, Etik dan Spiritual dalam Pelayanan Keperawatan. Hasani : Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar